Skip to content
Home » Artikel » Kamus Kompetensi dan Tahapan Penyusunannya

Kamus Kompetensi dan Tahapan Penyusunannya

Sebuah perusahaan yang ingin berkembang tentu harus memastikan kesesuaian kompetensi. Yaitu antara kompetensi yang dimiliki oleh pemegang jabatan dengan kompetensi yang disyaratkan dalam jabatan tersebut. Agar para pemegang jabatan mengetahui dan memahami kompetensi yang telah disyaratkan. Oleh karena itu perlu untuk dilakukan penyusunan kamus kompetensi secara tertulis sekaligus melakukan sosialisasi kepada pihak-pihak terkait. Kamus kompetensi atau Competency Dictionairy yang baik harus disusun berdasarkan kondisi realitas di lapangan. Sehingga dengan disusunnya kamus ini mampu memberikan manfaat seperti yang diharapkan. Secara garis besar, Competency Dictionairy terbagi menjadi 3 bagian, yaitu core competency, managerial competency, dan  technical competency.

Tahapan apa saja yang harus dilakukan untuk Menyusun Kamus Kompetensi?

Tahapan Penyusunan Kamus Kompetensi

Mengidentifikasi jabatan dengan tepat dalam menyusun kamus kompetensi

Identifikasi Jabatan dilakukan agar Anda benar-benar mengidentifikasi semua jabatan saat Anda menulis dan menyusun kamus kompetensi Anda. Dengan demikian, Anda dapat menentukan tingkat kompetensi yang sesuai untuk setiap jabatan. Selain itu, untuk lebih memudahkan anda dalam mengidentifikasi jabatan, Anda dapat melakukan analisis jabatan di awal langkah. Pastikan Anda melakukannya dengan teliti dan detail. Karena saat Anda akan menyusun HR tools, data yang Anda dapatkan akan digunakan terus menerus. Dengan langkah awal yang tepat, Anda bisa mengurangi beban kerja dari segi waktu dan tenaga.

Fokus pada perilaku utama yang ingin Anda capai dalam menyusun kamus kompetensi

Apabila berbicara mengenai kompetensi hal terpenting adalah mengetahui perilaku mana yang sesuai dengan jabatan itu. Diukur dengan perilaku yang ditimbulkan oleh orang yang menduduki jabatan tersebut. Perilaku adalah sesuatu yang konkrit, nyata, terlihat dan terukur. Dan Anda harus menyesuaikan setiap level yang diberikan sebagai referensi untuk kesesuaian jabatan tersebut.

Sebagai contoh :

Leadership adalah kemampuan menggerakkan dan memimpin suatu kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang selaras dengan visi dan misi perusahaan. Perilaku yang ditunjukkan adalah memberikan arahan, memotivasi, mengembangkan karyawan, bersikap terbuka  demi untuk mencapai tujuan kerja yang diharapkan.

  • Level 1 : Belum memunculkan kemampuan menggerakkan tim
  • Level 2 : Mampu memberikan instruksi kepada bawahan
  • Level 3 : Mampu memberikan instruksi sekaligus melakukan koordinasi kepada bawahan meskipun belum berani mengambil keputusan
  • Level 4 : Mampu memberikan instruksi sekaligus melakukan koordinasi kepada bawahan. Dan memotivasi bawahan meskipun masih belum menunjukkan tindakan konkret untuk mengembangkan bawahan
  • Level 5 : Mampu memberikan instruksi sekaligus melakukan koordinasi kepada bawahan. Dan memotivasi bawahan serta berani mengambil keputusan yang berkaitan dengan kepentingan timnya.

Dalam uraian salah satu kompetensi di atas, yaitu Leadership. Hal ini terlihat pada kalimat yang disandingkan yang menunjukkan perilaku utama yang harus dipatuhi oleh orang yang menduduki jabatan tersebut. Dengan penyusunan seperti contoh di atas memudahkan pihak-pihak yang terlibat. Dalam hal ini pemegang jabatan, untuk memahami kompetensi yang dibutuhkan.

Kamus kompetensi bukanlah sebuah buku yang bisa diselesaikan dalam waktu yang singkat. Namun dibutuhkan ketelitian dan energi yang besar dalam melakukan penyusunannya. Oleh karena itu, pastikan management perusahaan memberikan dukungan penuh terhadap program penyusunan yang akan Anda lakukan. Selain melakukan penyusunan secara mandiri, Anda bisa melakukan dengan menggunakan jasa konsultan SDM.

Informasi lebih lanjut mengenai pembuatan Kamus Kompetensi atau ingin mengembangkan Kamus Kompetensi yang sudah ada, Rekan-rekan bisa menghubungi kami di:

0813-8261-1651

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *